Ketersediaan lahan datar yang siap bangun semakin hari semakin terbatas.
Salah satu penyebabnya karena banyaknya pembangunan yang sudah dilakukan. Baik itu pembangunan perumahan, pabrik dan sebagainya.
Kondisi ini akan membuat kita semakin sulit untuk mendapatkan tanah yang sesuai untuk membangun rumah atau bangunan lainnya.
Namun Anda tidak perlu khawatir, saat ini sudah banyak alternatif untuk memperoleh lahan datar. Misalnya dengan memanfaatkan tanah dengan kondisi miring dengan cara meratakannya menggunakan cara cut and fill.
Dengan melakukan cut and fill, lahan miring yang Anda miliki bisa menjadi datar dan bisa Anda gunakan sebagai lahan pembangunan sesuai dengan kebutuhan.
Pada artikel ini kita akan membahas tentang definisi, fungsi, tujuan, serta berbagai contoh pemanfaatan metode cut and fill. Maka dari itu baca artikel ini sampai akhir ya.
Pengertian Cut and Fill
Cut and fill adalah sebuah proses pengerjaan lahan yang dilakukan dengan cara menggali di satu sisi dan menimbunnya di sisi yang lain.
Proses cut and fill bertujuan untuk meratakan permukaan tanah yang miring sehingga bisa dijadikan tempat untuk melakukan sebuah pembangunan.
Penggalian dan penimbunan dalam proses cut and fill dilakukan di lokasi yang sama. Hal ini berbeda dengan cara pengurugan lain yang biasanya menggunakan tanah yang diambil dari lokasi yang berbeda.
Baca juga: 10 Panduan Lengkap : Metode Pemancangan Sheet Pile Beton
Sebagai contoh ketika Anda memiliki tanah di sebuah daerah yang letaknya cukup strategis. Anda ingin membuat sebuah toko atau rumah diatas tersebut namun terkendala posisi tanah yang terlalu miring.
Nah, Anda bisa menggunakan proses cut and fill untuk meratakan lahan yang Anda miliki sehingga nantinya bisa dibangun toko atau rumah diatasnya.
Fungsi Cut and Fill
Selain meratakan lahan miring, proses cut and fill juga memiliki beberapa fungsi dalam sebuah proyek pembangunan. Berikut beberapa diantaranya.
- Menekan biaya proyek
Dibandingkan menggunakan tanah dari lokasi lain, Proses penggalian dan pengurugan tanah di lokasi yang sama mampu menekan biaya proyek menjadi lebih rendah.
Jika Anda melakukan pengurugan dengan mengambil tanah dari lokasi lain, Anda membutuhkan satu tim beserta peralatannya untuk melakukan penggalian tanah. Kemudian, Anda juga membutuhkan armada yang digunakan untuk mengangkut tanah menuju lokasi pengurugan.
- Mempercepat waktu pengerjaan
Anda mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk meratakan tanah jika mengambil tanah dari lokasi lain. Apalagi jarak dari lokasi galian dan lokasi pengurugan cukup jauh.
Hal itu akan sangat menyita waktu yang membuat proses pembangunan menjadi lebih lama.
Tujuan Melakukan Cut and Fill
Secara umum proses cut and fill pada sebuah lahan memiliki tujuan sebagai berikut :
- Meratakan permukaan tanah.
- Mencegah terjadinya penurunan permukaan tanah.
- Menyangga bebatuan di sekelilingnya agar tidak longsor atau amblas.
- Memberikan akses ke area lain.
Faktor yang Mempengaruhi Cut and Fill
Terdapat berbagai faktor yang bisa mempengaruhi kelancaran proses cut and fill. Salah satu yang paling jelas yaitu kondisi tanah itu sendiri. Perlu diketahui bahwa jenis dan kandungan tanah di setiap lokasi tentunya bisa saja berbeda beda.
Misalnya di daerah pegunungan, Anda bisa saja menemui tanah yang terdapat banyak batu lempung. Hal itu tentunya menjadi hal yang harus dipertimbangkan, karena ketika dikeruk dan dipindahkan, volumenya akan sangat berbeda.
Baca juga: Apa itu Decking Beton? Ini Dia Pengertian dan Fungsi Decking Beton
Agar Anda bisa mempertimbangkan hal tersebut dengan baik, berikut adalah beberapa kondisi material tanah yang perlu Anda ketahui :
- Keadaan asli
Kondisi asli disini diartikan sebagai kondisi material tanah sebelum dilakukan pengerjaan atau masih dalam bentuk apa adanya. Keadaan inilah yang nantinya bisa Anda gunakan sebagai dasar perhitungan jumlah pemindahan. - Keadaan lepas
Setelah dikeruk dari kondisi aslinya menggunakan dozer atau alat berat lain, material tanah ini disebut di keadaan lepas. Kondisi lepas ini membuat volume tanah menjadi lebih besar karena adanya penambahan rongga udara diantara partikel partikel tanah. - Keadaan padat
Keadaan padat merupakan kondisi material tanah ketika sudah diletakkan di lokasi pengurugan dan dilakukan pemadatan. Proses pemadatan membuat rongga rongga udara yang ada diantara partikel tanah kembali menyusut.
Setelah Anda melakukan pemadatan tanah, volumenya bisa saja menjadi lebih besar atau lebih kecil tergantung usaha pemadatan tanah yang Anda lakukan.
Contoh Pemanfaatan Metode Cut and Fill
Bagi para pemilik tanah pada kondisi lereng atau tanahnya memiliki kemiringan cukup tinggi, metode cut and fill menjadi solusi yang sangat tepat untuk digunakan.
Karena tanah yang awalnya tidak bisa digunakan untuk mendirikan bangunan, menjadi bisa digunakan untuk mendirikan bangun setelah dilakukan proses cut and fill.
Tidak hanya untuk skala kecil, proses cut and fill bisa membantu Anda memanfaatkan tanah untuk beberapa hal berikut :
- Pembangunan perumahan.
- Pembangunan pabrik.
- Pembangunan gedung.
- Pembangunan jalan dan jembatan
- Kegiatan penambangan.
Persiapan Pekerjaan Cut and Fill
Proses cut and fill tidak bisa dilakukan sembarangan. Anda tidak bisa tiba tiba langsung datang dan menggali menggunakan alat berat, karena hal tersebut bisa beresiko dan tentunya terkait dengan hasil pengerjaan.
Maka dari itu, sebelum Anda mulai melakukan proses cut and fill, Anda perlu melakukan beberapa persiapan berikut:
1. Peninjauan lokasi
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah melakukan peninjauan lokasi. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui secara detail mengenai lokasi pengerjaan, seperti kondisi tanah, akses jalan, kondisi sekitarnya, dan informasi pendukung lainnya.
Data-data yang Anda tersebut menjadi pertimbangan untuk memulai proses cut And fill termasuk untuk mengetahui anggaran yang dibutuhkan.
2. Pengukuran lahan
Tahap kedua dalam proses persiapan pekerjaan cut and fill yaitu melakukan pengukuran lahan. Proses pengukuran bisa Anda lakukan secara manual menggunakan alat seperti theodolite atau GPS.
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui secara tepat kontur tanah dan batas lahan di lokasi tersebut. Sehingga akan membantu Anda dalam merencanakan proses cut and fill, penyediaan akses jalan, instalasi air, dan lain sebagainya.
3. Pengolahan data survey dan perencanaan lahan
Setelah semua data data terkumpul, tahap terakhir dalam proses perencanaan pekerjaan cut and fill yaitu mengolah data dan menyajikan dalam bentuk visual. Anda bisa membuatnya menggunakan software desain dan sejenisnya.
Hal ini bertujuan agar Anda lebih mudah dalam merencanakan biaya sehingga pembangunan bisa berjalan lebih mudah. Hasil ini juga nantinya Anda manfaatkan sebagai patokan dari setiap pembangunan yang akan Anda lakukan di lokasi tersebut.
Alat yang Digunakan untuk Cut and Fill
Anda bisa menggunakan cara manual dengan tenaga manusia jika lahan yang dikerjakan tidak terlalu besar. Cukup dengan bantuan cangkul, linggis, dan alat pendukung lainnya.
Namun, jika lahan yang anda kerjakan ukurannya cukup besar dan tidak mungkin dikerjakan secara manual, Anda membutuhkan bantuan alat berat seperti backhoe, excavator, front showel dan sejenisnya.
Penggunaan alat berat tentunya akan mempermudah pekerjaan dan lebih menghemat waktu. Sehingga proses cut and fill bisa selesai lebih cepat.
Rencanakan Proses Cut and Fill dengan Baik!
Itulah berbagai hal yang perlu Anda ketahui dalam proses cut and fill. Sebelum memulai proyek cut and fill Anda, pastikan bahwa perencanaan sudah dilakukan dengan matang. karena hal ini sangat menentukan kelancaran proses cut and fill.
Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai akhir, semoga informasinya bermanfaat.